Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Selasa, 03 Juni 2014
Nama : Lia nurjanah
NPM : 1288234
Kelas : EI/D
Jurusan : syari’ah
M.K : Tafsir Ayat Ekonomi 1
Larangan
Menimbun Harta
QS.Al-Hujurat : 13, Al-Hasyr
: 7, Taubah : 35, Al-Baqarah : 195
أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوبًا
وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللّٰـهِ أَتْقَٮٰكُمْ ۚ إِنَّ اللّٰـهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿الحجرات:١٣﴾
مَّآ أَفَآءَ اللّٰـهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلّٰـهِ وَلِلرَّسُولِ
وَلِذِى الْقُرْبَىٰ وَالْيَتٰمَىٰ وَالْمَسٰكِينِ
وَابْنِ السَّبِيلِ كَىْ لَا يَكُونَ دُولَةًۢ بَيْنَ الْأَغْنِيَآءِ مِنكُمْ ۚ وَمَآ ءَاتَٮٰكُمُ
الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَٮٰكُمْ عَنْهُ
فَانتَهُوا۟ ۚ وَاتَّقُوا۟ اللّٰـهَ ۖ
إِنَّ اللّٰـهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
﴿الحشر:٧﴾
يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ
فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ
لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ
﴿التوبة:٣٥﴾
وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ اللّٰـهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ
اللّٰـهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿البقرة:١٩٥﴾
Terjemahan:
1.
Al-hujurat
: 13
Wahai manusia
sungguh kami telah menciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seorang
perempuan kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah ia orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah maha mengetahui , maha
teliti.
2.
Al-Hasyr
: 7
Apa saja harta
rampasan (fai’i) yang diberikan Allah kepada Rasulnya, (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk
Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang
dalam perjalanan, sepaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya
saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
3.
Taubah
: 35
(ingatlah) pada
hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka jahanam, lalu dengan itu
disetrika dahu, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat
dari) apa yang kamu simpan itu.
4.
Al-baqarah
: 195
Dan
belanjakanlah (harta bendamu) dijalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karna sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
A.
Tafsir
Mufrodat
1)
Al-hujurat
: 13
وَجَعَلْنَكُمْ
شُعُو بًا وَقَبَا ئِلَ لِتَعَا رَفٌوأ
Artinya :
“ Dan kami menjadikan kalian bersuku-suku dan berkabilah- kabilah supaya kamu
kenal mengenal.” yakni saling kenal, bukan saling mengingkari.”
Diriwayatkan pula dari Abu Malik Al-Asy’ri bahwa Rasulullah SAW bersabda la
kepada
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada pangkat-pangkat kalian dan tidak
pula kepada nasab-nasab mu, dan tidak pula kepada tubuhmu, dan tidak pula
kepada hartamu, akan tetapi memandang kepada hatimu. Maka barang siapa
mempunyai hati yang saleh maka Allah belas kasih kepadanya. Kalian tak lain
adalah anak cucu Adam. Dan yang paling di cintai Allah di antara kalian ialah
yang paling bertakwa di antara kalian.”
2) Al-Hasyr Ayat 7
Ayat ini mengindikasikan bahwa harta rampasaan perang yang diperoleh
dalam suatu peperangan hendaklah dibagi menjadi enam bagian sebagai berikut:
1) Untuk Allah SWT
2) Untuk Rasul-Nya
3) Kaum kerabat
4) Anak-anak yatim
5) Orang-orang miskin
6) Dan orang-orang dalam perjalanan
Distribusi aset kekayaan ini untuk menghindari
adanya sekelompok kecil masyarakat yang menguasai aset permodalan yang besar
disuatu negara atau kawasan. Ini adalah suatu kebijakan yang anti monopoli dan
menerapkan kebijakan pemerataan dalam kegiatan ekonomi yang berbasis
kerakyatan.
Allah SWT juga memerintahkan kepada umat manusia
untuk selalu mengikuti pola hidup Rasulullah SAW sebagai suri tauladan. Apa yang
diperintahkan kepada kita, maka selayaknya kita laksanakan dan apa yang
dilarang untuk kita,maka selayaknya kita tinggalkan sekuat tenaga.
3). Taubat : 35
فَذُوقُو أَمَا كُنْتُمْ تَكْنِزُو نَ
Artinya : “maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang mengumpulkan
harta dan menyimpannya tanpa dinafkahkan sebagiannya pada jalan Allah (dibayarkan
zakat) bagi orang mukmin akan dimasukkan ke dalam neraka pada hari akhirat dan
di dalam neraka itu semua harta itu akan dipanaskan dengan api lalu
disetrikakan pada dahi pemiliknya begitu pula lambung dan punggungnya, lalu
diucapkan kepadanya inilah harta bendamu yang kamu simpan dahulu. Sehubungan
dengan ini ada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
ما من مسلم لا يؤ دي ز كا ة ما له إ لااجعل له
يوم القيامة صفائح من نار بها جنبه وجبهته و ظهره
Artinya:”tidak ada seorang laki-laki yang tidak menuniakan zakat hartanya
melainkan hartanya itu akan dijadikan kepingan-kapingan api lalu disetrikakan
pada lambung, dahi, dan punggungnya.
(H.R. Muslim dari Adu
Hurairah)
Demikian nasib orang yahudi dan Nasrani yang mengumpulkan harta dan
menumpukkan serta mempergunakan sebagian harta itu untuk menghalangi manusia
dari jalan Allah. Demikian pula nasib orang muslim yang tidak menunaikan zakat
hartanya. Harta itu sendirilah yang akan dijadikan alat penyiksaan. Bagaimana
caranya apakah harta yang mereka peroleh didunia itu dijadikan
kepingan-kepingan api atua sebagai gambaran saja. Allah Yang Maha Mengetahui,
karena hal itu termasuk urusan gaib yang tidak diketahui kecuali oleh Allah
saja.
4). Al-Baqarah : 195
Ayat ini mengindikasikan bahwa dalam menggunakan
nikmat yang dikaruniakan kepada Allah SWT, umat manusia dianjurkan untuk tidak
berlebihan dan berbagi kepada orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi disekitar
kita. Perbuatan baik yang dibiasakan akan mendatangkan kecintaan dari Allah
SWT.
Dan dalam ayat ini Allah memerintahkan kaum Mukminin agar menginfakkan
harta mereka di jalan jihad dengan menyiapkan perbekalan, memudahkan perjalanan
satuan-satuan perang khusus dan para pejuang serta melarang mereka untuk
meninggalkan infak di jalan Allah yang tidak lain adalah jihad, sebab bilamana
mereka meninggalkan infak dan jihad, maka itu sama dengan orang yang
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. Hal ini dikarenakan, bila musuh
yang selalu mengintai melihat mereka tidak lagi berjihad, maka mereka akan
menyerang dan memerangi mereka bahkan bisa mengalahkan mereka sehingga
karenanya mereka akan binasa.Di samping itu, Allah juga memerintahkan mereka
agar berlaku baik dalam seluruh perbuatan-perbuatan mereka. Berlaku baik dalam
perbuatan artinya menekuninya, memperbagusnya dan membersihkannya dari segala
ketimpangan dan kerusakan. Allah juga berjanji kepada mereka bahwa jika mereka
berlaku baik dalam perbuatan-perbuatan mereka tersebut, maka Dia akan menolong
dan membantu mereka. Memahami arti pentingnya infak kaitannya dengan jihad fī
sabīlillāɦ, penggalan berikut dari ayat 195 ini seharusnya dengan mudah juga
difahami: وَلَا تُلْقُوا
بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ (wa lā tulqū bi aydīkum
ilāt-tahlukati, dan janganlah kalian menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan).
Keengganan untuk membelanjakan harta di jalan Allah, lambat laun, hanya
akan merendahkan martabat suatu komunitas, bahkan pada akhirnya,
membinasakannya. Pada awalnya mereka dilemahkan dari berbagai sisi, kemudian
diadudomba dan dicerai-beraikan, lalu karena kemiskinan dan kebodohan,
dimunculkan pemimpin-pemimpin dan kelompok-kelompok bayaran untuk saling
membunuh satu sama lain. Penggalan ayat ini, dengan begitu, hendaknya
menyadarkan semua pihak di dalam tubuh umat Islam bahwa infaq (mendonasikan
harta di jalan Allah), peruntukan pertama dan utamanya ialah demi terbangun dan
berdirinya pohon keumatan. Dan karena pemimpin umat adalah ulama pewaris Nabi,
maka pemegang otoritas dalam penerimaan dan pengelolaan infaq juga mereka.
Apabila ini tidak dilakukan, maka sama saja dengan melucuti senjata ulama di
medan perang. Buntutnya, ulama dengan mudah didikte oleh pihak-pihak yang
justru tidak menghendaki pohon itu berdiri tegak.
B.
Kandungan
Masing-masing Ayat
1.
Al-hujurat
: 13
Kandungan ayat ini bahwa manusia dijadikan berbangsa-bangsa, dan
bersuku-suku agar saling mengenal. bukan untuk
saling membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, dan didalam islam tidak
mengenal bekas budak atau orang merdeka, karena sesungguhnya kebanggaan itu
hanya dinilai dari segi ketakwaan.
Allah tidak memandang pangkat, nasab, dan harta tetapi yang Allah lihat adalah hati yang saleh, maka Allah belas kasih kepadanya.
Allah tidak memandang pangkat, nasab, dan harta tetapi yang Allah lihat adalah hati yang saleh, maka Allah belas kasih kepadanya.
2.
Al-Hasyr
: 7
Kandungan ayat ini
menjadi bukti kongkret totalitas Islam dalam mengatur seluruh aspek kehidupan.
Pengaturan mengenai harta fay’ dan ghanîmah jelas menunjukkan bahwa Islam juga
tidak hanya berkutat dalam urusan privat dan abai terhadap urusan publik,
sebagaimana yang dituduhkan kaum Liberal. Kandungan ayat ini juga membantah
klaim sebagian orang yang menolak disyariatkannya Daulah Islam. Sebab,
keberadaan harta fay’ dan ghanîmah terkait erat dengan jihad dan institusi
negara. Sulit dibayangkan umat Islam bisa mendapatkan harta fay’ jika umat
Islam tidak memiliki negara yang kuat sehingga membuat kaum kafir menjadi
gentar dan menyerahkan harta kekayaannya. Jika umat Islam tidak memiliki
negara, yang terjadi adalah sebaliknya. Alih-alih membuat kaum kafir merasa gentar
dan menyerahkan hartanya kepada Muslim, justru mereka menjarah harta umat Islam
tanpa ada perlawanan yang memadai, sebagaimana yang terjadi saat ini.
3. Taubat : 35
Orang yang mengumpulkan harta dan menyimpannya tanpa di nafkahkan sebagian
di jalan Allah ( di bayarkan zakatnya) bagi orang mukmin akan di masukan ke
dalam neraka. Dan emas,perak yang ia simpan akan menjadi kepingan-kepingan api
dineraka yang akan membakarnya. Dan harta itulah yang nantinya akan menjadi
alat penyiksa didalam neraka..
4. Al-baqarah : 195
Ulama mempunyai
pendapat beragam dalam menafsurkan ayan ini
1) Huzaifan ibn Nu’man, ikrimah, Itha’, dan Mujahid menafsirkan ayat ini :
jangan menbiarkan dirimu hancur dengan meninggalkan infak dijalan Allah SWT
karna takut akan keluarga sebagai tanggungannya.
2) Ibn Abbas berpendapat bahwa ayat ini mengandung arti : berinfaklah di jalan
Allah SWT meskipun dengan satu anak panah.
3) Ali al-Shabuni menafsirkan ayat tersebut : berpartisipasilah dalam dana
jihad dan pada urusan ubudiyah lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,
janganlah bahil dalam mendermakan hartamu. Kikir atau pelit pada hakikatnya
akan menghancurkan dirimu dan musuh-musuhmu akam mengepungmu.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat dipahami bahwa dalam menikmati
karunia rizki yang Allah SWT berikan kepada umat manusia, Allah SWT
mengharapkan untuk dapat memanfaatkan sesuai dengan ketentuan dalam Al-Qur’an
dan hadis. Keduanya memberikan panduan pada umat manusia untuk berlaku seimbang
dalam menjalankan hartanya; untuk diri sendiri, keluarga, karib kerabat, dan
handaitulan, fakir, miskin, orang dalam perjalanan dengan misi bukan mahsiat
yang kehabisan bekal, untuk belanja menegakkan kalimat Allah SWT dan orang
dalam perbudakan.
Dengan karunia harta tersebut, umat manusia diharapkan
dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT lebih maksimal dengan sarana hartanya
dan tidak kehilangan kepekaan sosialnya, sehingga hubungan harmonis secara
vertikal juga diimbangi hubungan harmonis secara horisontal.
C.
Munasabah
Ayat
Munasabah ayat (kaitan ayat) diatas antara surat Al-hujurat : 13
bahwa Allah SWT tidak memandang pangkat dan harta seseorang tetapi hati yang
solehlah yang Allah SWT lihat. Sedangkan munasabah dengan Al-Hasyr : 7 bahwa
harta tidak boleh beredar diantara orang-orang kaya saja, harta fai’i harus
disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan dan mengeluarkan zakatnya.
Sedangkan munasabah dengan At-taubah : 35 bahwa kita dilarang mengumpulkan
harta tanpa mengeluarkan zakatnya, tetapi munasabah surat Al-Baqarah : 195
bahwa harta juga harus untuk nafkah keluarganya dan untuk keperluan dijalan
Allah SWT dalam arti untuk memenuhi kebutuhan umat, dan kita harus bersedekah
serta mengeluarkan zakat.
D.
Kesimpulan
Dari kajian ayat diatas dapat disimpulkan bahwa kita bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga, selain itu kita juga harus
mengeluarkan harta kita di jalan Allah dalam artian untuk memenuhi kebutuhan
umat, dan kita harus bersedekah, dan jangan lupa mengeluarkan zakat harta
kita jika sudah mnecapai nishab karena dalam harta kita masih ada milik orang
lain yang berhak menerimanya.
Kita di anjurkan janganlah bahil dalam mendermakan hartamu. Kikir atau
pelit pada hakikatnya akan menghancurkan dirimu dan musuh-musuhmu akam
mengepungmu, namun juga jangn terlalu pemurah, dalam artian kita
jangan terlalu memberi kepada orang lain tanpa memikirkan kebutuhan diri kita
sendiri.
- Back to Home »
- Larangan Menimbun Harta , tafsir ayat ekonomi 1 »
- Larangan Menimbun Harta
Related Posts :
Larangan Menimbun Harta, tafsir ayat ekonomi 1Total Tayangan Halaman
Labels
- Artikel
- EI masa khulafaurasydin
- falsafah zakat
- hadis ekonomi 2
- Hukum
- i'jazul al-qur'an
- it for bissines
- IT for Business
- IT For Bussines dan Artikel
- kesimpulan sistem informasi manajemen
- konsep EI masa nabi muh SAW
- korelasi teknologi informasi dan manfaatnya dalam perbankan
- kumpulan kata bijak kehidupan
- lagu reggae
- Larangan Menimbun Harta
- makalah
- makalah ABS II
- makalah filsafat umum
- makalah manajemen akuntansi
- makalah MBS
- makalah perpajakan
- makalah SPEI
- makalah ulumul qur'an
- marketing & artikel
- Marketing dan Advertising
- Momonon
- penelitian
- Perdagangan Online
- perpajakan
- PPAP
- prilaku dan estimasi biaya
- Steven And The Coconut Treez
- tafsir ayat ekonomi 1
- Tony Q Rastafara
mata kuliah
TABDIV
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2014
(20)
-
▼
Juni
(12)
- PPH PASAL 22 DAN 24
- PENIMBUNAN BARANG DAGANG (PADI) DI DESA NYUKANG HA...
- PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN ONLINE...
- KUMPULAN KATA KATA MUTIARA BIJAK TERBAIK TENTANG K...
- Larangan Menimbun Harta
- Marketing dan Advertising
- Konsep Ekonomi Islam Masa Nabi Muhammad SAW
- Ekonomi Islam Masa Khulafaurrasyidin
- lirik lagu "bebas merdeka"
- lirik lagu "my honey"
- lirik lagu kopi hitam
- lirik lagu don't worry
-
▼
Juni
(12)