Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Selasa, 03 Juni 2014
Marketing dan Advertising
Mari kita mulai dengan meneliti definisi formal dari keduanya, lalu kita telusuri lebih lanjut bagaimana marketing berbeda dengan advertising.
Advertising
Suatu pengumuman atau pesan persuasif (bisa berbayar bisa tidak), publik dan non-personal oleh suatu sponsor yang jelas. Bisa juga diartikan suatu presentasi atau promosi non-personal yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk suatu produknya, yang ditujukan untuk semua pelanggan atau calon pelanggannya.
Marketing
Suatu perencanaan, implementasi, dan kendali sistematik dari sekelompok aktivitas bisnis, yang bertujuan untuk menyatukan semua pembeli dan penjual yang terlibat dalam suatu interaksi yang sama-sama menguntungkan.
Setelah membaca kedua definisi tersebut, maka mudah untuk mengerti bagaimana perbedaannya, dan mengapa bisa membingungkan sehingga banyak orang menganggapnya sama. Jadi coba kita uraikan lagi sedikit demi sedikit.
Advertising hanyalah satu bagian dari suatu proses marketing. Bagian tersebut adalah bagian yang mencakup aktivitas penyampaian pesan yang menyangkut bisnis, produk, atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Semua itu juga mencakup proses pengembangan strategi seperti placement, frekuensi penayangan, dan lain-lain.
Advertising mencakup placement atau penempatan suatu iklan dalam macam-macam media seperti koran, direct mail, billboard, televisi, radio, dan Internet. Advertising adalah bagian yang paling banyak memakan budget dari kebanyakan aktivitas marketing. Bagian PR mungkin adalah yang kedua memakan budget terbesar, yang bersaing ketat dengan riset marketing.
Cara terbaik untuk membedakan antara advertising dan marketing adalah mengumpamakan marketing sebagai sebuah kue, dimana di dalam kue marketing tersebut terdapat irisan advertising, riset, media planning, PR, product pricing, distribusi, customer support, strategi penjualan, serta komunitas. Advertising hanya bagian dari marketing. Semua bagian tersebut harus bekerjasama dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan secara keseluruhan.
Marketing adalah suatu proses yang butuh waktu dan menghabiskan banyak waktu untuk riset dan implementasi marketing plan supaya bisa menjadi efektif. Marketing adalah segala sesuatu yang diperbuat perusahaan untuk memfasilitasi segala interaksi yang terjadi antara perusahaan dengan konsumen atau pelanggannya.
TEORI EFEK
PERIKLANAN
Secara teoritik iklan
sebagai suatu bentuk penyampaian pesan dalam
komunikasi non personal mengikuti alur teori yang berlaku pada ilmu
komunikasi umumnya dan khususnya komunikasi
massa. Berkaitan dengan iklan ada beberapa teori yang patut dicatat sebagai pegangan dengan teori tersebut
kita dapat menjadikannya dasar pijakan melihat konsep-konsep iklan.
A.
Teori Efek Minimal
Anggapan
yang beredar dimasyarakat umum bahwa ada korelasi positip antara peningkatan
biaya pemasangan iklan dengan banyaknya
produk yang terjual dalam satuan waktu tertentu. Kalau biaya pemasangan
iklan makin besar akan makin banyak pula penjualannya terhadap
produk yang diiklankan, demikian juga bila sebaliknya kalau biaya pemasangan iklan semakin kecil maka semakin kecil juga volume penjualan atas barang-barang atau jasa tersebut.
produk yang diiklankan, demikian juga bila sebaliknya kalau biaya pemasangan iklan semakin kecil maka semakin kecil juga volume penjualan atas barang-barang atau jasa tersebut.
Michael
Scudson mengemukakan teorinya yang membantah
anggapan ini. Menurutnya yang terjadi malah sebaliknya, ada korelasi negatif antara biaya pemasangan iklan dengan volume penjualan produksi. Artinya
semakin besar biaya pemasangan iklan akan mempengaruhi makin kecilnya volume
penjualan dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk memasang
iklan mengakibatkan semakin besar volume penjualan.
Teori ini kemudian dia sebut dengan “Teori Efek Minimal”.
Contoh ;
Penjualan narkoba yang merupakan produk berbahaya
bagi manusia tapi tetap laris padahal produk-produk itu tidak pernah
diiklankan melalui media massa kepada
khlayak.
Menurut
teori efek minimal, iklan memberikan
efek yang sangat kecil atau efek minimal yang pada saat sesuatu produk benar-benar sangat diperlukan oleh para
pembeli dalam kurun waktu tertentu
B.
Teori Cutting Edge. ( Efek Samping)
Teori ini
mengajarkan bahwa iklan secara tidak disadari dapat mengubah bentuk prilaku
yang menyimpang dari suatu budaya umum dan
membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dikatakan teori “efek samping” ,
hal ini karena efek yang semula
direncanakan untuk khalayak sasaran tertentu tidak tercapai malah
mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu
terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya
kelompok baru.
C.
Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement).
Teori ini
mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan
menemukan sekelompok orang yang relatif
tetap memakai atau membeli produk-produk
hasil iklan tersebut. Untuk
mendapatkan kelompok orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus
dilakukan tehnik penyampaian pesan yang
disebut A-T-R ( awareness, trial, reinforcement).Upaya pertama, menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada di sekeliling
mereka. Harapan kedua ialah setelah menggugah kesadaran, setiap iklan
harus kuat mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya sehingga
khalayaknya langsung mencoba (trial) proses yang ditunjukan menurut iklan tersebut ;
Harapan
ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan (reinforcement) iklan yang ditampilan
harus mempunyai kekuatan peneguh sikap tertentu (sikap positip terhadap produk).
D.
Teori Selective Influence
Bagaimana
khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media
massa dapat diterangkan melalui teori-teori selective influence yang terdiri dari empat prinsip;
1.
Selective attention (
memilih memperhatikan pesan tertentu)
Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam
struktur kognitip yang mereka miliki. Cara pandang, berpikir,berpengetahuan, kepercayaan setiap orang terhadap
sesuatu yang baru ternasuk pesan-pesan iklan tidaklah sama.
Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat ada dalam
pelbagai kelompok social maupun kemasyarakatan maka ada dugaan memilih
perhatian terhadap pesan tertentu pun akan dipengaruhi oleh kelompoknya itu.
Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan
iklan dapat membangun citra hubungannya dengan pihak lain. Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya
karena pesan itu mengakibatkan orang itu aktif berhubungan dengan anggota
keluarganya, tetangganya, kenalan
2.
Selective Perception
Aspek
lain yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan pesan iklan adalah pilihan terhadap
sesuatu pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu. Karena adanya perbedaan
dalam faktor-faktor kognitif; minat dan kepercayaan,
pengetahuan,sikap dan kebutuhan, nilai-nilai maka individu secara
selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi terdapat perbedaan
penerimaan pesan yang dipersepsi oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.
3.
Selective
Recall
Dalam selective recall ini bahwa
seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang diingat saja. Jadi prinsip
ini meskipun parallel dengan seleksi pada perhatian
namun setiap orang memilih pesan iklan yang paling berkesan saja.
4.
Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin
mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya setelah
menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk yang
sama atau iklan menawarkan pada kita untuk menabung atau tidak pada suatu bank
tertentu lantaran godaan mobil BMW dan
hadiah 500 juta.
E.
Teori Lingkungan Informasi Pembeli
Teori ini
mengajarkan bahwa setiap orang dapat memutuskan membeli sesuatu atau memakai
suatu produk tidak hanya berdasarkan iklan yang menerpanya. Dalam kenyataanya
terdapat berbagai sumber informasi non iklan yang mungkin saja berdampak lebih luas dan positip dalam menentukan
pengambilan keputusan terhadap produk ;
1 .
Pengalaman pribadi pembeli
2 .
Komunikasi antar pribadi dalam jaringan
keluarga
3 .
Berita media massa yang lain
4 .
Kredibilitas konsumen
5 .
Perusahaan saingannya.
6 .
Kredibilitas media yang digunakan dalam
masyarakat
7 .
Lingkungan informasi yang beragan tentang
produk
8 .
Kegiatan personal selling, promotion, salesman dan sejenisnya
9 .
Informasi persaingan harga yang diperoleh
dari media non masa.
F. Teori S-O-R
Bahwa
tingkah social dapat dimengerti melalui suatu analisa dari stimuli yang
diberikan dan dapat mempengaruhi
reaksi yang spesifik dan di dukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai
dengan reaksi yang terjadi. Teori S-O-R
menitik beratkan pada penyebab sikap yang dapat mengubahnya dan
tergantung pada kualitas rangsang yang
berkomunikasi dengan organisme. Menurup Hovland, proses dari perubahan
sikap adalah serupa dengan proses belajar, dimana ada tiga variable penting yang menunjang proses belajar tersebut
ialah
1 .
perhatian
2 .
Pengertian
3 .
Penerimaan..
Dari
pemahaman gambar ini dapat dijelaskan iklan merupakan
stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. komunikasi akan
berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. proses selanjutnya komunikan
mengerti. Kemampuan dari komunikan ini yang menentukan proses selanjutnya setelah komunikan mengolah dan menerimanya
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah
sikap.
Dalam hal
ini perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk membeli
atau memakai produk yang diiklankan. John
B. Watson berpendapat bila perusahaan ingin memperoleh
tanggapan dari konsumen tentang produknya maka perusahaan harus mengadakan
periklanan secara terus menerus. Hal ini akan
memberikan keuntungan antara lain
1)
Mencegah kemungkinan orang menjadi lupa yaitu kecenderungan
melemahnya tanggapan yang ditimbulkan kombinasi petunjuk karena tidak dipergunakan.
2)
Memperkuat tanggapan karena setelah membeli konsumen menjadi lebih peka terhadap iklan-iklan
produk yang bersangkutan
Dalam kaitan dengan teori S-O-R sering terjadi
pergeseran karena seringnya terpaan pesan yang diterima khalayak sehingga
khayalak mengalami kehilangan daya selektivitas
(sistem seleksi yang semestinya melalui penyaringan yang ketat
terkalahkan oleh sifat mudah dipengaruhi)
hal ini khususnya terjadi pada segmen kelompok
khalayak remaja. Sehingga implementasinya teori S-O-R sering menjadi
teori S-R, artinya respon yang ditimbulkan sebagai konsekwensi adanya stimulus
iklan yang diterima remaja tanpa melalui
filter organisme yang ketat. Pendekatan
Psikologi Periklanan.
Dalam
kegiatan periklanan dimana seluruh kegiatannya dilakukan oleh manusia maka di
dalam hal ini tidak dapat dikesampingkan masalah segi kejiwaan atau psykologi
sebagai dasar untuk melakukan kegiatan-kegiatan dibidang periklanan secara secara keseluruhan.
Berkaitan dengan ilmu psikologi dalam periklanan maka
tidak terlepas dari pemahaman dan penerapan ilmu jiwa, baik ilmu jiwa
perorangan maupun ilmu jiwa sosial. Ilmu jiwa perorangan mempelajari
serta menyelidiki jiwa seseorang, yang diselidiki adalah anasir-anasir dari
jiwa manusia itu dan hubungan-hubungannya dengan pengaruh pembawaannya dan pengaruh alam sekitarnya.
Ilmu jiwa
sosial ialah mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun
secara berkelompok, yang dimaksud dengan tingkah laku sosial adalah tingkah
laku manusia yang terjadi sehubungan dengan adanya
orang lain baik itu secara konkrit maupun secara psikologis dalam bentuk frame of Reference.
Ilmu jiwa
sosial adalah ilmu yang menganalisa faktor-faktor
sosial yang mempengaruhi manusia atau individu. Juga dalam psikologi
sosial aspek-aspek dari tingkah laku dinyatakan atau ditujukan dengan
partisipasi individu didalam struktur sosial ada pula yang berpendapat bahwa
psikologi sosial adalah suatu studimengenai interaksi maupun respon-respon
terhadap stimulus sosial. Apapun tingkah laku manusia selalu dipengaruhi oleh
persepsinya tentang lingkungan sosialnya.
Jadi
didalam semua hal tujuan periklanan untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
jika tujuan ingin tercapai, pengiklan harus mengetahui
dan memahami pengaruh-pengaruh dasar, pengamatan dasar yang dapat
membentuk tingkah laku manusia termasuk didalamnya
proses komunikasi.
Dalam
ilmu psikologi aspek yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan
sesuatu adalah berkaitan dengan motive atau
kebutuhan ;
Motive
akan menciptakan ketidak seimbangan didalam diri manusia yang menggerakkan
tingkah laku untuk mencapai tujuannya yaitu pemenuhan
kebutuhannya.
Bahwa
manusia selalu mengaharapkan adanya keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhannya
(menuju kearah Homeostatis). Oleh karena
itu faktor kebutuhan ini merupakan titik perhatian utama yang harus
diperhatikan oleh para pengiklan
Kebutuhan
manusia tersebut secara hirarkhis menurut maslow terdiri dari ; kebutuhan
dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan
kebutuhan actulisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut berbeda-beda derajatnya
sesuai dengan status sosial dan ekonomi serta gaya hidup masing masing kelompok dalam masyarakat.
Adanya
kebutuhan yang timbul dari diri manusia justru menjadi sasaran dalam medan
kompetisi perebutan perhatian dan pengaruh, yang mana dibawakan oleh
pesan-pesan dari iklan dan reklame melaui media massa. Para ahli periklanan
menyadari akan fakta-fakta selain diusahakan untuk merubah tingkah laku manusia
berdasarkan motive yang ada , dipikirkan juga jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai pembeli hasil
produk.
Dalam
pesan iklan selalu diarahkan kepada penggugahan kebutuhan manusia khususnya
berkaitan dengan bagaimana menjalin
hubungan sosial yang baik dengan orang lain dengan menjaga aspek-aspek
dalam individu manusia. Secara psikologis setiap individu selalu ingin diterima
oleh lingkungannnya dan selalu merasa nyaman dengan kondisi dirinya atau yang dirasakannya dan iklan menawarkan pemenuhannya.
Pesan iklan selalu mengingatkan kekurang-kekurangan
yang dirasakan oleh target audinecenya / individu, sehingga diharapkan
dapat menggerakannya kearah perubahan perilaku
atau tindakan membeli produk yang diiklankan.
Secara psikologis penyampaian pesan iklan akan mendapatkan suatu perhatian akan
ditentukan oleh faktor-faktor :
1.
Permanen Interest
Faktor yang menyangkut pribadi individu, orang yang hobi
music cenderung memperhatikan iklan alat-alat music.
2.
Immediate Concern
Perhatian dari
seseorang yang tiba-tiba saja timbul karena faktor
pribadi yang membutuhkan.
3.
Spon of Attention
Kemampuan yang terbatas dari
seseorang dalam melihat suatu objek dalam
suatu saat
4.
Flucultion Attention
Konsentrasi orang untuk memperhatian
sesuatu tidak bertahan lama sekitar setelah 4 - 5 second akan cenderung beralih perhatian.
5.
Attitude & Opinion
perhatian seseorang akan menyokong
sikap dan pendapatnya mereka cenderung menghindari kata-kata atau pesan yang bertentangan dengan sikapnya.
6.
Need
bahwa
kebutuhan itu akan dapat mempengaruhi perhatian individu. Untuk minat yang
rendah atas produk amaka dibutuhkan
rangsangan yang lebih kuat untuk menarik perhatian,kalau minat kebutuhan tinggi
rangsangan yang rendah sudah cukup.
Faktor lain yang juga perlu
diperhatian dikaitkan dengan rangsangan
psikologis adalah :
1.
Faktor Keindahan
2.
Faktor Kejelekan
3.
Faktor Kebosanan
4.
Faktor kontras dan mudah diingat
5.
Faktor tokoh yang menyampaikan pesan.
- Back to Home »
- marketing & artikel , Marketing dan Advertising »
- Marketing dan Advertising
Related Posts :
marketing & artikel, Marketing dan AdvertisingTotal Tayangan Halaman
Labels
- Artikel
- EI masa khulafaurasydin
- falsafah zakat
- hadis ekonomi 2
- Hukum
- i'jazul al-qur'an
- it for bissines
- IT for Business
- IT For Bussines dan Artikel
- kesimpulan sistem informasi manajemen
- konsep EI masa nabi muh SAW
- korelasi teknologi informasi dan manfaatnya dalam perbankan
- kumpulan kata bijak kehidupan
- lagu reggae
- Larangan Menimbun Harta
- makalah
- makalah ABS II
- makalah filsafat umum
- makalah manajemen akuntansi
- makalah MBS
- makalah perpajakan
- makalah SPEI
- makalah ulumul qur'an
- marketing & artikel
- Marketing dan Advertising
- Momonon
- penelitian
- Perdagangan Online
- perpajakan
- PPAP
- prilaku dan estimasi biaya
- Steven And The Coconut Treez
- tafsir ayat ekonomi 1
- Tony Q Rastafara
mata kuliah
TABDIV
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2014
(20)
-
▼
Juni
(12)
- PPH PASAL 22 DAN 24
- PENIMBUNAN BARANG DAGANG (PADI) DI DESA NYUKANG HA...
- PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN ONLINE...
- KUMPULAN KATA KATA MUTIARA BIJAK TERBAIK TENTANG K...
- Larangan Menimbun Harta
- Marketing dan Advertising
- Konsep Ekonomi Islam Masa Nabi Muhammad SAW
- Ekonomi Islam Masa Khulafaurrasyidin
- lirik lagu "bebas merdeka"
- lirik lagu "my honey"
- lirik lagu kopi hitam
- lirik lagu don't worry
-
▼
Juni
(12)